Tanah masih di langit
Author | : |
Publisher | : |
Total Pages | : 948 |
Release | : 2005 |
Genre | : Agriculture |
ISBN | : |
Issues regarding land tenure in Indonesia; results and papers of a meeting.
Download Tanah Masih Di Langit full books in PDF, epub, and Kindle. Read online free Tanah Masih Di Langit ebook anywhere anytime directly on your device. Fast Download speed and no annoying ads. We cannot guarantee that every ebooks is available!
Author | : |
Publisher | : |
Total Pages | : 948 |
Release | : 2005 |
Genre | : Agriculture |
ISBN | : |
Issues regarding land tenure in Indonesia; results and papers of a meeting.
Author | : Damya Hanna |
Publisher | : Alaf 21 |
Total Pages | : 414 |
Release | : 2016 |
Genre | : Malay fiction |
ISBN | : 9678605767 |
Kedatangan Aliff Zulkarnain, pewaris Samudera Holdings ke pulau itu telah mengubah hidup Khadeja. Pertama kali bertentang mata, dia merasakan suatu perasaan yang meresap ke sanubarinya. Keikhlasan dan kesungguhan Aliff berjaya melembutkan jiwa kental Khadeja. Dia diperisterikan walaupun mendapat tentangan hebat daripada keluarga lelaki itu. Namun, ada hati yang terluka. Cinta luhur Budiman untuk Khadeja serta kasih Dr. Suzana untuk Aliff, terus menjadi rahsia. Tidak disangka, kebahagiaan Aliff dan Khadeja sekejap cuma. Khadeja diduga apabila Aliff tidak kembali selepas pulang ke Kuala Lumpur atas urusan keluarga. Pemergian Aliff menjadi tanda tanya.
Author | : Carol Warren |
Publisher | : Routledge |
Total Pages | : 277 |
Release | : 2012-09-10 |
Genre | : Political Science |
ISBN | : 1134076614 |
This book explores the forces reconfiguring local resource governance in Indonesia since 1998, drawing together original field research undertaken in a decade of dramatic political change. Case studies from across Indonesia’s diverse cultural and ecological landscapes focus on the most significant resource sectors – agriculture, fisheries, forestry, mining and tourism –providing a rare in-depth view of the dynamics shaping social and environmental outcomes in these varied contexts. Debates surrounding the ‘tragedy of the commons’ and environmental governance have focused on institutional considerations of how to craft resource management arrangements in order to further the policy objectives of economic efficiency, social equity and environmental sustainability. The studies in this volume reveal the complexity of resource security issues affecting local communities and user groups in Indonesia as they engage with wider institutional frameworks in a context driven simultaneously by decentralizing and globalizing forces. Through ground up investigations of how local groups with different cultural backgrounds and resource bases are responding to the greater autonomy afforded by Indonesia’s new political constellation, the authors appraise the prospects for rearticulating governance regimes toward a more equitable and sustainable ’commonweal’. This volume offers valuable insights into questions of import to scholars as well as policy-makers concerned with decentralized governance and sustainable resource management.
Author | : Ahmad Dermawan |
Publisher | : CIFOR |
Total Pages | : 84 |
Release | : 2011-12-31 |
Genre | : |
ISBN | : |
This paper analyses the risks for corruption in REDD+ readiness activities in Indonesia and the conditions that may influence potential outcomes. REDD+ is a mechanism designed under the United Nations Framework Convention on Climate Change to enhance the role of forests in curbing climate change, which include forest conservation and activities that increase carbon stocks.
Author | : Liza Zahira |
Publisher | : Alaf 21 |
Total Pages | : 528 |
Release | : 2010 |
Genre | : Malay fiction |
ISBN | : 983124589X |
RIANA Syuhada Adam, gadis wartawan yang begitu komited dengan kerja dan tidak suka berbicara soal jodoh. Hatinya sekeras kerikil hingga dia tidak mudah jatuh cinta. Namun jauh di sudut hati, dia masih menyimpan janji setia dengan teman sepermainan sewaktu kecilnya, Minul. Kepada lelaki itu sahajalah disandarkan harapan untuk menggapai bahagia. Hidupnya yang tenang, tiba-tiba menjadi kacau bila menjadi mangsa tipu muslihat dan kuasa mistik manusia bejat yang akhirnya menemukan dia dengan Danish Haiqal. Terlepas daripada saat getir dan selamat di sisi pemuda itu, membuatkan hati Riana tidak keruan. Danish berjaya meruntun hatinya. Malah, Danish turut menyimpan perasaan terhadapnya. Pertalian antara Danish dan Syed Aminul membuatkan keadaan semakin kusut! Danish dan Syed Aminul sebenarnya sepupu! Malah, Riana sendiri mendapat tahu bahawa Syed Aminul sudah pun berkahwin. Riana kecewa. Lelaki yang diharapkan untuk menggapai kebahagiaan tidak mungkin menjadi miliknya. Haruskah dia mendambakan cintanya pula itu kepada Danish, sedangkan Danish sudah berjanji akan menyatukannya dengan Syed Aminul? Sayangnya... Riana tidak tega bermadu!
Author | : A. Darwisy |
Publisher | : Buku Prima |
Total Pages | : 950 |
Release | : 2022-07-06 |
Genre | : Fiction |
ISBN | : 9670535859 |
Majid kesempitan wang dan terpaksa mencari kerja part-time. Kawannya, Munir telah menawarkan Majid membawa teksi milik bapa saudaranya, Joned. Bapa saudaranya tidak boleh bawa teksi kerana kesihatannya tidak mengizinkan. Tanpa disedari, Majid telah diganggu oleh seorang wanita muda yang bibirnya terkoyak dan bau-bauan yang wangi dalam teksinya. Ada ketikanya, teksinya dipenuhi dengan daun asam muda, entah dari mana datangnya. Majid juga sering mendapat mimpi-mimpi ngeri ketika dia tertidur di dalam teksi itu. Dapatkah Majid menyelesaikan masalah yang menghantui dirinya?
Author | : J.S. Khairen |
Publisher | : J.S. Khairen |
Total Pages | : 1785 |
Release | : 2020-10-01 |
Genre | : Comics & Graphic Novels |
ISBN | : |
Paket untuk Pikiranmu ini terdiri dari tiga novel: Kami (Bukan) Sarjana Kertas Kami (Bukan) Jongos Berdasi Melangkah Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Di Kampus UDEL, terjebaklah tujuh mahasiswa yang hidup segan kuliah tak mau. Mereka terpaksa kuliah di kampus yang google saja tak dapat mendeteksi. Cobalah sekarang Anda googling "Kampus UDEL," takkan bertemu! Alasan mereka masuk UDEL macam-macam. Ada yang otaknya tak mampu masuk negeri, ada yang uang orangtuanya tak cukup masuk swasta unggul, ada pula yang karena… biar kuliah aja. Hari pertama kuliah, Ibu Lira Estrini - dosen konseling yang masih muda - menggemparkan kelas dengan sebuah kejadian gila, lucu dan tak masuk akal. Ia membawa sekotak piza dan koper berisi tikus. Seisi kelas panik, tapi anehnya, semangat para mahasiswa buangan ini justru terbakar untuk berani bermimpi! Akankah mereka bertahan di kampus yang amburadul ini? Sekalipun iya, bisakah mereka jadi sarjana yang tidak sekadar di atas kertas? Buku ini wajib dibaca pelajar SMA, mahasiswa, para orangtua, karyawan, petinggi perusahaan, para pengambil kebijakan di institusi pendidikan, anak start-up, anak muda berkarya, pengemudi ojek online, abang ondel-ondel, hingga Presiden Korea Utara agar kita dapat memutuskan seberapa penting sebenarnya nilai sebuah ijazah. Kami (Bukan) Jongos Berdasi: Alumni Kampus UDEL kini telah lulus. Masuk ke dunia nyata yang penuh tikus. Ada yang bertahan, ada yang sebentar lagi mampus. Kerja di Bank EEK? Ada. Kerjanya pindah terus? Ada. Bimbang ikut keinginan orangtua atau ikut kata hati? Ada. Apa lagi pengangguran banyak acara, pasti ada. Namun, diam-diam ada juga yang karirnya lancar, gajinya mekar, dan jodohnya gempar menggelegar. Mendapat intimidasi dari rekan kerja, lingkungan, dan keluarga itu sudah biasa. Mendapat cemoohan bagi yang ingin berkarya, jelas jauh lebih biasa. Menerima perlakuan semena-mena, hingga tertawaan dan hinaan adalah sarapan pagi. Akankah mereka bertahan di dunia nyata yang penuh intrik ini? Atau mereka harus jadi jongos berdasi, pura-pura mampu beradaptasi, dengan tantangan dunia yang terus gonta-ganti? Buku ini wajib dibaca oleh pelajar SMA, mahasiswa, para orangtua, karyawan, petinggi perusahaan, para pencari kerja, mereka yang ingin berkarya, para pengambil kebijakan di berbagai institusi, hingga Presiden Korea Utara agar kita bisa memutuskan, apakah besok kita libur atau kerja dan berkarya. Buku kedua dari serial novel “Kami (Bukan) Sarjana Kertas.” Melangkah: Listrik padam di seluruh Jawa dan Bali secara misterius! Ancaman nyata kekuatan baru yang hendak menaklukkan Nusantara. Saat yang sama, empat sahabat mendarat di Sumba, hanya untuk mendapati nasib ratusan juta manusia ada di tangan mereka! Empat mahasiswa ekonomi ini, harus bertarung melawan pasukan kuda yang bisa melontarkan listrik! Semua dipersulit oleh seorang buronan tingkat tinggi bertopeng pahlawan yang punya rencana mengerikan. Ternyata pesan arwah nenek moyang itu benar-benar terwujud. “Akan datang kegelapan yang berderap, bersama ribuan kuda raksasa di kala malam. Mereka bangun setelah sekian lama, untuk menghancurkan Tanah Nusantara. Seorang lelaki dan seorang perempuan ditakdirkan membaurkan air di lautan dan api di pegunungan. Menyatukan tanah yang menghujam, dan udara yang terhampar.” Kisah tentang persahabatan, tentang jurang ego anak dan orangtua, tentang menyeimbangkan logika dan perasaan. Juga tentang melangkah menuju masa depan. Bahwa, apa pun yang menjadi luka masa lalu, biarlah mengering bersama waktu.
Author | : Saidee Nor Azam, Sufi Abqari, Akma Saidon, Ninie Othman |
Publisher | : Buku Prima |
Total Pages | : 415 |
Release | : 2016 |
Genre | : Short stories, Malay |
ISBN | : 9674462562 |
“Aku takut… aku masih belum mahu mati!” / JALAN TERAKHIR Perjalanan Razak sebagai penghantar barang ke Pantai Timur telah diganggu. Rakannya yang juga penemannya, Azhar telah hilang secara misteri. Siapakah Fatin yang sentiasa setia menemani Razak? Siapakah lelaki tua misteri yang dijumpai Razak di pinggir lebuh raya? Adakah nyawa Razak bakal terancam dengan gangguan makhluk halus sepanjang perjalanannya? Yang mati yang semestinya pergi. / GANGGUAN Tarmizi dan Nazrin, dua orang pemandu van jenazah perlu menghantar satu jenazah ke sebuah perkampungan di Kedah. Satu susuk wanita berjubah putih kerap kali mengganggu dan menghantui perjalanan malam mereka sebaik sahaja mereka keluar dari tanah perkuburan itu. Setiap kali munculnya wanita itu, pasti dengan wajah yang menakutkan, mata yang bersinar merah menyala dan seakan-akan marah. Siapakah wanita itu? Mengapa wanita itu terus-terusan mengekori perjalanan malam Tarmizi dan Nazrin? Apa yang wanita itu mahukan?